Kota Bau Bau

Menguak Alasan Kenapa Disebut Kota Baubau?


BAUBAU merupakan kota modern di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang dikelilingi benteng terbesar di dunia. Baubau juga dijuluki sebagai Negeri Seribu Benteng karena banyaknya benteng peninggalan sejarah. Lalu, kenapa disebut Baubau?


Baubau punya sejarah panjang. Baubau berasal dari kata Bau, gelar bangsawan kerajaan masa lalu. Dulu banyak bangsawan bergelar Bau datang ke Buton sehingga kota tersebut disebut Baubau.


Kota Baubau yang luasnya sekitar 295,072 kilometer persegi dihuni sekitar 167.519 jiwa berdasarkan sensus 2018. Baubau pernah jadi Ibu Kota Kabupaten Buton sebelum dimekarkan dengan status kota madya pada 2001.


Dahulu kala, Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton atau Wolio yang berdiri pada awal abad ke-15 atau 1401–1499 Masehi.


Mengutip dari Wikipedia, awal mula Buton jadi sebuah kerajaan dirintis oleh kelompok Mia Patamiana atau si empat orang yang datang ke Buton pada abad 13. Mereka adalah Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang berasal dari Semenanjung Melayu atau Johor.


Tanah Buton kemudian didatangi Raja Bone bernama Arung Palakka bersama sejumlah bangsawan Bone dan Soppeng pada Desember 1660. Kedatangan Arung Palakka dan yang lainnya pada saat itu hendak meminta perlindungan kepada Sultan Buton dari ancaman Gowa.


Usai perjanjian Bongaya dan kekalahan Gowa, Arung Palakka bersama dengan sejumlah bangsawan lainnya dari latar etnis Bugis memilih untuk menetap di Buton sebagai warga. Hal ini dikarenakan, Tanah Buton pada waktu itu jauh lebih aman daripada Sulawesi Selatan yang penuh dengan konflik.


Sebagai pengingat, dulunya di abad ke 17 sampai awal abad ke 20, kondisi politik di Sulawesi selatan, penuh dengan konflik internal antar kerajaan. Yaitu antara kerajaan Gowa dan Bone, yang dimana kedua kerajaan ini juga pernah mempunyai konflik dengan Belanda dan Ternate.